Sabtu, 16 November 2013

Dongeng Selanjutnya 1

Jika aku harus melangkah, maka aku akan melangkah jauh kedepan. Menatap jauh masa yang akan datang dan segala misteri hidup yang misterius. Akan tetapi, sebelum aku melangkah jauh, aku akan meninggalkan sedikit jejak langkah hatiku di tempat ini. Hanya untuk berharap agar sejarahku kan tersisa. Aku tahu nafas ini tak kan abadi, detak ini pun akan berhenti berdetak, langkah kecilku akan terdiam terpaku. Karena semua yang dipunya ini tidak ada yang abadi. Dan setiap jejak tapak langkah ini akan mempunyai batas hidup. Entah sampai kapan, tiada insan yang tahu. Hanya bisa berharap, berdoa, dan berbuat untuk saat ini. Untuk yang terbaik dan terindah dari apa yang bisa kita lakukan saat ini. Karena apa yang ada sekarang, akan menuntun kedepan dan mengukir rangkaian mata sejarah manusia.
Untuk semua yang pernah merasakan manisnya kebersamaan, nikmat dari waktu yang kita lalui, dan segala hal indah lainnya. Luangkanlah diri ini untuk kembali merasakannya. Rasa yang ada duanya. Rasa yang hanya kita rasa pada saat itu saja. Karena waktu tak akan menoleh ke belakang. Karena kita masih bisa berada pada waktu ini. Serasa harus menghitung setiap detik kehidupan ini. Akan tetapi, hanya hal itulah yang bisa kita lakukan, dengan segala upaya yang bisa kita lakukan pula.
Saat terbangun ini, aku akan berlanjut tuk menatap nun tinggi ke angkasa. Terbang bersama cita yang selalu ku dekap hangat. Melambaikan sayap kebebasan ini, keluar dari belenggu asa. Dan ku tinggalkan bulu serpihan sayap kenangan. Untuk mereka para pengganti kehidupan yang fana ini.
Aku berdoa untuk esok nan cemerlang, walau harus merintangi kabut badai. Dan aku berharap semoga jalan kecil yang aku tempuh ini, walau hanya sekedar harap, kan terkenang di dalam setiap jiwa yang hidup menjalani waktu ini. Suara ini tak bisa menjulang ke langit, tapi kan ku suarakan ke dalam jiwa raga insan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar