Malam itu indah. Dan terasa indah lagi jika
sinar bintang menyinari sudut-sudut langit. Bintang yang selalu tampak elok di
petang hari. Melambaikan rangkaian
pujian. Memberikan petunjuk bagi pejalan setapak. Namun, cahaya itu seakan-akan
meredup ketika harus bersandar dengan rembulan sempurna. Tatkala sesuatu yang
lebih indah itu muncul, maka keindahan dari lainnya akan tersamarkan. Begitu pulalah
orang yang beilmu. Ketika orang yang berilmu itu berkumpul bersama orang-orang
bodoh, maka ia seperti bintang mungil yang telah menyinari alam. Tetapi jika ia
bersama dengan para orang yang berilmu. Maka pastilah cahayanya akan meredup,
karena ada cahhaya lain yang lebih benderang. Namun hal itu bukan berarti
cahaya itu hilang. Cahaya yang redup itu pasti suatu saat akan terang
benderang. Tiada batas bagi orang yang menuntut ilmu. Kemanapun ia menyelam ke
samudera ilmu, pastilah ia bisa menemukan tanda-tanda kebesaran-Nya. Karena segala
ilmu yang ada di dunia ini adalah milik-Nya. Bersianarlah engkau bagai bulan
yang menampakan tubuhnya. Jika kau tak mampu, pastilah bintang-bintang itu akan
menghiasimu. Teruslah kejar angan-angan dan cita-citamu. Selama denyut nadi ini
terasa, selama itu pula Allah memberikan kesempatan untuk hambanya, agar lebih
dekat di sisi-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar