Allah swt berfirman :
و
إذ قال ربك للملائكة إني جاعل فى الأرض خليفة
... الآية
Artinya :
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman
kepada malaikat,” Aku hendak menjadikan khalifah di bumi”.(Al Baqarah : 30)
Dari
ayat yang mulia diatas kita ketahui bahwasanya Allah swt menjadikan khalifah di
muka bumi ini. Khalifah disini bermakna sebagai pemimpin atau penguasa.
Sehingga keberadaan manusia dimuka bumi ini adaalah sebagai penguasa yang
memimpin makhluk-makhluk lainnya yang berada di bumi. Karena
kelebihan-kelebihan manusia yang tidak dimiliki makhluk lainnya inilah manusia
bisa memimpin makhluk-makhluk lainnya. Itu merupakan kedudukan manusia sebagai
makhluk di bumi. Adapun tujuan manusia diciptakan tidak lain adalah untuk
menymbah-Nya. Sebagaimana firman Allah swt, :
و
ما خلقت الجن و الإنس إلا ليعبدون
Artinya :
Aku tidak menciptakan manusia dan jin
meainkan agar mereka beribadah kepadaku. (Az Zariyat : 56)
Berikut
ini adalah sedikit penjelasa mengenai hakekat manusia yang dipaparkan oleh
salah satu tokoh psikologi yang sangat berpengaruh, Sigmund Freud. Beberapa
filosof menjelaskan mengenai esensi manusia dengan beberapa pernyataan, yaitu
manusia sebagai hewan yang berasio, atau hewan yang berbahasa. Pada intinya,
hal itu membedakan manusia dengan spesies lainnya, dengan kelebihan-kelebihan
yang dimiliki manusia. Berupa akal dan pikiran, yang tidakk dimilliki selain
manusia. Indera manusia sangatlah terbatas atas apa yang mereka alami. Oleh
karena itu pengetahuan manusia akan sesuatu juga sangaat terbatas. Begitu pula
pengetahuan mengenai hakekat menusia itu sendiri. Setiap orang mempunyai
gagasan yang berbeda mengenai hal ini, disebabkan banyak faktor yanng mendorong
seberapa jauh pengetahuan mereka akan hal tersebut. Didalam memandang mengenai
esensi manusia, Sigmund Freud mempunyai pandangan yang lain. Bahwa manusia
mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki makhluk lain. Yaitu yang dikemukakan
didalam teori kpribadiannya, mengenai id, super ego dan ego. Serta mengenai
alam sadar, pra-sadar dan alam bawah sadar manusia.
Pemikirannya
telah memberikan banyak sumbangan kepada perkembangankeilmuuan didalam
teori-teori psikologi. Dengan bekal id, superego dan ego itu sendiri seseorang
akan mempunyai kebutuhan mendasar yang harus mereka penuhi untuk mempertahankan
hidup. Naluri inilah yang freud katakan sebagai naluri seksual yaitu naluri
yang harus dipenuhi untuk mempertahankan hidup. Akan tetapi disisi lain,
manusia juga mempunyai naluri binasa, yaitu naluri mati. Naluri inilah yang
mendorong manusia untuk berkeinginan melakukan sesuatu. Pada dasarnya naluri
manusia mendorong manusia untuk bertahan hidup akan tetapi manusia mempunyai
banyak keinginan lain yang ingin mereka penuhi. Selanjutnya keinginan-keinginan
manusia itu dimunculkan melalui id, kemudian di-filter oleh superego dan
direalisasikan oleh ego kedalam tingkah laku manusia.
Dengan
segala macam keinginan dan keingintahuan manusia inilah, manusia dibedakan
dengan makhluk lainnya, seperti hewan. Hewan hanya mempunyai insting dasar
untuk hidup saja. Tanpa bisa mengembangkannya. Sehingga dalam keadaan ini
manusia merupakan makhluk strata atas dalam lingkungan alam ini. Karena manusia
bisa lebih dinamis dibandingkan dengan makhluk yang lainnya didalam memenuhi
kebutuhannya. Kebutuhan primer manusia seperti makan dan minum adala kebutuhan
yang harus dipenuhi. Akan tetapi sebagai sifat manusia yang dinamis mereka juga
mempunyai keinginan-keinginan yang lainnya. Freud mengatakan bahwasanya
pendorong id adalah naluri seksual dan libido yang dimiliki manusia. Yaitu
hasrat manusia untuk memenuhi keinginannya. Id merupakan pelopor keinginan
tersebut. Ia mengacungkan tangannya dan menyuarakan keinginannya. Akan tetapi
sebulum keinginan tersebut sampai kepada sang hakim yaitu ego. Keinginan itu
terdengar oleh si penasehat, dalam hal ini diperankan oleh superego. Superego
mempunyai batasan-batasan moral mengenai segala hal yang diinginkan id. Karena
tidak semua keinginan id itu baik jika dilaksanakan melihat situasi dan
kondisi. Setelah itu penasehat melaporkan keinginanid kepada ego dan ego
merealisasikannya kedalam tingkah laku dan perbuatan manusia. Teori kepribadian
freud inilah yang melandasi didalam penanganan masalah kejiwaan seseorang.
Karena terkadang id langsung bersuara dan tak terdengar oleh superego sehingga
tidak tahu mengenai baik atau buruknya sang ego juga langsung melaksanakannya.
Disinilah sering terjadi konflik bathin, didalam jiwa seseorang. Walaupun
didasari oleh libido, akan tetapi kebutuhan manusia tidak hanya sekedar pada
seksualitasnya saja, yaitu untuk bereproduksi mempertahankan keturunannya. Juga
masih banyak lagi kebutuhan-kebutuhan manusia lainnya sepeti pakaian, tempat
tinggal dan lain-lainnya. Itu semua dilakukan dengan kesadaran manusia sebagai
manusia itu sendiri akan segala macam kebutuhannya. Oleh karena itu hanya
manusialah makhluk yang mempunyai kesadaran untuk berbuat dan berkehendak.
Sehingga manusia lebih dari sebutan hewan yang berakal ataupun hewan simbolis,
yang menggunakan simbol-simbol bahasa untuk saling berkomunikasi.
Itulah
sedikit dari teori tokoh psikologi mengenai esensi manusia. Padahal sudah
seribu abad lebih, telah dijelaskan didalam Al Quran mengenai kedudukan manusia
dimuka bumi ini. Manusia tidak hanya terdiri dari segi jasmaniah saja, akan
tetapi ada segi spiritual yang harus disadari oleh setiap manusia, bahwasanya
segi ini terkadang tidak butuh dijelaskan. Karena hal itu diluar nalar manusia.
Itu semua merupakan karunia-Nya. Mengenai konsep id, superego dan ego , 900
abad yang lalu telah dijelaskan oleh Imam al Ghazaly didalam kitab beliau
“Ihya’ Ulumuddin” mengenai hati manusia. Didalam hati manusia tersimpan nafsu
yang selalu mengajak kepeda keburukan dan hati nurani atau sanubari yang
didalamnya merupakan tempat turunnya rahmat serta hidayah dari Allah swt yang
akan membimbing manusia. Selanjutnya manusial dikaarunia akal untuk memilih
kehendak hati mana yang akan dilaksanakan. Walau terkadang hati nurani ini
tertutupi oleh nafsu. Banyak ilmuwan muslim lainnya yag terkenal
kecendekiawanannya, akan tetapi sedikit dari kitayang mengetahuinya. Oleh
karena itu, kita juga harus lebih sering mempelajarinya, disamping kita
mempelajari tokoh-tokoh barat yang non-islam. Kita ambil apa yang manfaat saja
dari mereka.
انظر
ما قال , و لا تنظر من قال
Tidak ada komentar:
Posting Komentar