Alangkah hebatnya manusia. Mereka bisa
menjadikan dari tanah liat sebuah bangunan yang megah. Berbagai hal kecil
mereka jadikan besar. Mereka penuhi kebutuhan mereka. Sandang pangan papan
tercukupi semua. Berbagai peralatan mereka buat. Tidak lain hanyalah agar hidup
ini lebih mudah. Sedikit demi sedikit peradaban manusia pun menjadi lebih maju.
Berbagai ide dan pemikiran pun muncul satu demi satu. Itulah bedanya, antara
manusia dengan hewan. Hewan hanya diberi nafsu saja, sehingga mereka hidup
hanya menurut insting mereka saja. Tetapi manusia yang dikaruniai akal, mereka
bisa menjadi lebih baik. Tidak hanya akal saja manusia juga diberi nafsu untuk
berbuat. Keseimbangan dari keduanya lah yang bisa mengantarkan mereka menjadi
yang terbaik. Tapi, apabila akal ini takluk oleh nafsu, maka yang terjadi
hanyalah kerusakan dimuka bumi. Mereka menciptakan teknologi senjata, hanya
untuk saling berperang padahal mereka adalah saudara. Kita semua adalah saudara. Sudah sepatutnya untuk
kita saling tolong menolong, bukan saling memusuhi. Terkadang tanpa mereka
sadari, mereka membuat hidup mereka sulit. Padahal jalan lurus terbentang di depan.
Akal dan hati nurani adalah lentera untuk meniti jalan itu. Dan hidayah Ilahi-lah
pemancar dari lentera itu. Tanpanya kita bagai pejalan kaki yang buta yang
tidak tahu arah tapak kaki ini mengarah. Hati
kita adalah tempat kita bercermin. Nafsu selalu mengajak kepada ha-hal yang
dimurkai-Nya.dan hati selalu membimbing kita. Walau sering kita tidak mendengar
suara lirih hati nurani kita. Didalam hati manusia-lah Allah menurunkan
rahmat-Nya. Allah memberikan di dalam hati itu sifat-sifat yang baik, agar
manusia bisa hidup saling melengkapi satu sama lainnya. Karena manusia itu
diciptakan dengan penuh kekurangan. Oleh karena itu, kita harus selalu berdoa
kepada-Nya agar senantiasa diberi hati yang bijaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar