Minggu, 23 Desember 2012

Hati Manusia



Alangkah hebatnya manusia. Mereka bisa menjadikan dari tanah liat sebuah bangunan yang megah. Berbagai hal kecil mereka jadikan besar. Mereka penuhi kebutuhan mereka. Sandang pangan papan tercukupi semua. Berbagai peralatan mereka buat. Tidak lain hanyalah agar hidup ini lebih mudah. Sedikit demi sedikit peradaban manusia pun menjadi lebih maju. Berbagai ide dan pemikiran pun muncul satu demi satu. Itulah bedanya, antara manusia dengan hewan. Hewan hanya diberi nafsu saja, sehingga mereka hidup hanya menurut insting mereka saja. Tetapi manusia yang dikaruniai akal, mereka bisa menjadi lebih baik. Tidak hanya akal saja manusia juga diberi nafsu untuk berbuat. Keseimbangan dari keduanya lah yang bisa mengantarkan mereka menjadi yang terbaik. Tapi, apabila akal ini takluk oleh nafsu, maka yang terjadi hanyalah kerusakan dimuka bumi. Mereka menciptakan teknologi senjata, hanya untuk saling berperang padahal mereka adalah saudara. Kita  semua adalah saudara. Sudah sepatutnya untuk kita saling tolong menolong, bukan saling memusuhi. Terkadang tanpa mereka sadari, mereka membuat hidup mereka sulit. Padahal jalan lurus terbentang di depan. Akal dan hati nurani adalah lentera untuk meniti jalan itu. Dan hidayah Ilahi-lah pemancar dari lentera itu. Tanpanya kita bagai pejalan kaki yang buta yang tidak tahu arah tapak kaki ini mengarah.   Hati kita adalah tempat kita bercermin. Nafsu selalu mengajak kepada ha-hal yang dimurkai-Nya.dan hati selalu membimbing kita. Walau sering kita tidak mendengar suara lirih hati nurani kita. Didalam hati manusia-lah Allah menurunkan rahmat-Nya. Allah memberikan di dalam hati itu sifat-sifat yang baik, agar manusia bisa hidup saling melengkapi satu sama lainnya. Karena manusia itu diciptakan dengan penuh kekurangan. Oleh karena itu, kita harus selalu berdoa kepada-Nya agar senantiasa diberi hati yang bijaksana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar