Rabu, 03 April 2013

Ingatkah Kita ???


Ingatkah kita, terhadap siapa yang melahirkan kita ?
Ingatkah kita, siapa yang mengumandangkan adzan ditelinga kita ketika  kita bayi ?
Ingatkah kita, siapa yang memberi kita selimut ketika kita tak punya apa-apa?
Ingatkah kita, siapa yang kita lihat ketika kita baru tiba di dunia ini ? 
Ingatkah kita, lembutnya buaian seseorang  yang begitu sayang kepada kita ?
Ingatkah kita, tangis bahagia orang yang berada disekitar kita, ketika kita juga menangis untuk pertama kalinya ?
Ingatkah kita, setiap kecupan kasih sayangnya ?
Ingatkah kita, berapa banyak perjuangan mereka yang tak kenal letih ?
Ingatkah kita, akan nasehat-nasehatnya ?
Ingatkah kita, untuk apa kita berada disini ?
Ingatkah kita, berapa banyak waktu yang kita luangkan untuk mereka, sedangkan mereka meluangkan semua waktu mereka untuk kita ?
Ingatkah kita, seberapa ingat kita kepada mereka, sedangkan mereka selalu mengingat kita ?
Ingatkah kita, sebesar apa kebanggaan kita terhadap mereka, sedangkan mereka sangat bangga akan diri kita ?

Sudah tidak mungkin lagi kita membalas jasa-jasa mereka yang tak mungkin terhintung ini. Tidak akan ada benda materi yang akan menyamai ketulusannya. Mereka itulah orang tua kita. Kita tidak ada apa-apanya di dunia ini tanpa mereka. Sudah tidak bisa digambarkan lagi ketulusan dan keikhlasan mereka didalam menjaga kita yang lemah ini. Allah swt memerintahkan setiap manusia untuk selalu berbakti kepada kedua orang tuanya.
وَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Artinya : “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (Qs. Al-Ahqaaf: 15)

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Qs. Al-Israa: 23)

Ya Robb

Tak ada daya hamba punya.

Hanya dosa bersamudera

Tapi ampunanmu tak berjeda

 

            Kasih sayang Ibu tak terkira

            Pengorbanan Ayah terlepas masa

            Hamba hanya memohon berdoa

            Anugerah terindah-Mu untuk keduanya

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar