Sejarah bukan milik siapa-siapa. Sejarah
adalah milik kita semua yang mau mempelajarinya, merenungkannya dan
mengenangnya. Sejarah menyimpan bermilyaran hikmah. Suka dan duka selalu
menghiasinya. Mereka yang dahulu gugur berjuang dan menjadi pahlawan sejati.
Tak kenal lelah dan letih, semua ia lakukan hanya untuk melawan kenistaan.
Sosok pahlawan sejati akan dikenang selalu.
Pujian takkan mampu membalas budinya. Pembangkit semangat kaum wanita negeri
kita. Seorang pejuang wanita, RA Kartini nama beliau. Berjuang melawan
penindasan terhadap kaum wanita dengan kobaran semangat emansipasinya. Terus
menerus menyuarakan jeritan hatinya. Lewat pena dan kertas yang tertuang dalam
surat-surat, beliau kirimkan kepada semuanya, agar semua tahu suara kebebasan
kaum wanita. Mereka yang selama ini hanya dipandang hanya sebelah mata, tak
dihiraukan dan tercampakan. Semua itu beliau lakukan untuk menjunjung tinggi
harkat dan martabat kaum wanita. Karena kita semua adalah manusia yang
dikaruniai hati nurani untuk selalu menyayangi manusia lainnya.
Sejarah memang sudah berlalu, tetapi sejarah
bukan untuk dilupakan dan disesali. Semua itu tidaklah lain agar kita bisa
mengambil pelajaran walau sejarah itu pahit. Pengorbanan mereka yang tulus,
mereka lakukan untuk kita semua yang sekarang ada disini. Mereka tidak peduli
akan jadi apa mereka dikenang masa, mereka hanya ingin anak cucu mereka bisa
hidup lebih baik kelak. Begitu pula ibu kita RA Kartini, siang dan malam
berjuang dan berusaha tak putus asa untuk mengangkat martabat kaum wanita.
Keadilan harus ditegakkandengan seadil-adilnya. Keadilan untuk semua umat
manusia bukan untuk kalangan tertentu saja. Buah pikir dan tulis beliau yang
begitu cemerlang, sudah sepatutnya kita sebagai generasi penerus beliau untuk
selalu mengenang dan melanjutkan perjuangan-perjuangan beliau. Membuat beliau
bangga dengan keadaan kita sekarang. Karena kita semua bisa berada disiniberkat
perjuangan beliau juga. Harus kita syukuri dan kita teruskan semua hal yang
baik untuk negeri kita ini. Untuk lebih memakmurkan negeri dan tanah air kita
ini.
Bagi mereka yang selalu melihat jauh kedepan,
berbaliklah sejenak menghadap dalam ke belakang, membuka kenangan-kenangan yang
hampir layu dan menyiraminya dengan rasa syukur agar kenangan itu bisa semerbak
nan harum untuk dikenang setiap masa. Semangat beliau harus kita teruskan dan
kita wariskan kepada anak cucu kita. beliau tidak mengaharap imbalan apapun,
karena semua tiu dilakukan dengan tulus untuk kita semua. Mungkin kita masih
belum merasakannya, tetapi suatu saat kita pasti bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar