Ku tatap dan ku buka
Lambaian kertas-kertas lama
Bersusun tak ternoda
Berkisah nan bermakna
Cerita perempuan pejuang
Harapan yang terkenang
Tertulis suci tak kan usang
Erat hangat bak dirajut benang
Diangkat tinggi emansipasi
Menjunjungnya Ibu Kartini
Cinta dan cita melandasi
Duka dan nestapa tercerai
Semerbak harum namamu
Terkenang di bait lagu
Diucap dan diuntaikan lagi
Wahai ibu kami Kartini
Deras air mata ini mengalir
Bak hujan di samping hilir
Semua jasamu selalu terukir
Di hati kami tak terusir
Engkaulah mentari kami
Engkaulah lentera kehidupan kami
Kami wanita terkurung mimpi
Hanya ada keinginan tak terberi
Perjuangan yang nyata
Harapan nan menggelora
Engkau berikan cahaya
Terima kasih kami berkata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar